Anne dan Tim Gelar Pelatihan Pemijahan Ikan Batak

TAPTENG, KLIKINFOKOTA.CO.ID – Ikan Batak (Neolissochilus thienemanni) merupakan salah satu jenis ikan endemik yang ada di Tapanuli Tengah (Tapteng) yang secara khusus dilindungi penuh karena populasi ikan Batak di habitat aslinya telah berkurang akibat kerusakan lingkungan pasca penangkapan dengan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan dan juga tidak mempertimbangkan tingkat selektivitas alat tangkap yang digunakan.

Merujuk kepada hal tersebut, dosen Sekolah Tinggi Perikanan Dan Kelautan (STPK) Matauli Pandan Tapteng menggelar kegiatan pelatihan pemijahan ikan Batak dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, yakni sosialisasi pemijahan ikan batak secara artificial spawning atau pemijahan buatan, di Desa Padang Lancat, Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada Sabtu (25/11) lalu. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan ini diikuti oleh beberapa kelompok pembudidaya Ikan yang ada di Kabupaten Tapteng dan beberapa orang dosen serta mahasiswa STPK Matauli.

Anne Rumondang saat menyampaikan materi dalam pelatihan pemijahan ikan batak di Desa Padang Lancat.

Selaku ketua pelaksana kegiatan, Anne Rumondang, S.Pi., M.P didampingi anggota tim menjelaskan bahwa tujuan dasar dilakukannya kegiatan pelatihan ini adalah melatih dan mendampingi masyarakat untuk memperoleh keterampilan khusus dalam memijahkan ikan batak dan membuka wawasan kepada masyarakat sebagai upaya mempertahankan populasi ikan Batak di perairan Tapteng.

“Pelatihan dan pendampingan yang dilakukan diawali dengan pemaparan pentingya mempertahankan populasi ikan endemik di perairan Tapteng.  Dimana ikan Batak termasuk salah satu jenis ikan yang dilindungi secara penuh berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan, Nomor 1 Tahun 2021.

Keunggulan yang dimiliki ikan Batak diantaranya memiliki nilai sakral budaya masyarakat batak khususnya di acara adat pernikahan dan lahiran anak, memiliki harga jual yang tinggi sekitar 500.000/kg, memiliki kandungan albumin hampir setara dengan ikan gabus, merupakan ikan herbivora dengan protein yang tinggi. Kata Anne Rumondang kepada wartawan.

Lebih lanjut, Anne Rumondang yang sehari-hari merupakan dosen di Program Studi Akuakultur Sekolah Tinggi Perikanan Dan Kelautan Matauli, Pandan, Tapteng ini menjelaskan bahwa kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini mengangkat tema: “Sosialisasi Pemijahan Ikan Batak Secara Artificial Spawning”.

“Dengan mengikuti kegiatan ini, kami harapkan peserta dapat melakukan pemijahan ikan batak dengan mandiri dan kedepan setelah pelatihan ini diharapkan peserta mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan ekonomi keluarga dari kontinuitas benih ikan batak yang dihasilkan nantinya”, ungkap Anne.

Selain itu, Anne Rumondang juga mengungkapkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini didanai langsung oleh Kemendikbud Ristek RI, seraya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mensupport terselenggaranya kegiatan Pengabdian ini secara penuh. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat.

“Kami juga tidak lupa menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini, seperti Kemendikbud Ristek RI, Ketua STPK Matauli, dosen STPK Matauli dan mahasiswa yang terlibat dan kelompok pembudidaya ikan yang hadir sebagai peserta. Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik bagi kita semua untuk turut serta menjaga dan melestarikan ikan batak dari kepunahan”, pungkasnya mengakhiri. (ASWIN)

%d blogger menyukai ini: