Akibat Berkurangnya Populasi Ikan Batak di Aliran Sungai Tapteng, Dosen STPK Matauli Gelar Pengabdian Kepada Masyarakat
TAPANULI TENGAH, KLIKINFOKOTA.CO.ID – Ikan Batak merupakan jenis ikan yang dilindungi penuh dan populasi ikan batak di habitat aslinya telah berkurang akibat kerusakan lingkungan serta juga akibat dari penangkapan dengan menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan terhadap ikan tersebut.
Atas dasar tersebut, Dosen Sekolah Tinggi Perikanan Dan Kelautan Matauli menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, yakni sosialisasi pembuatan alat tangkap ikan batak ramah lingkungan pada hari Sabtu (7/10) yang bertempat di gedung Aula STPK Matauli, Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
Anne Rumondang, S.Pi., M.P selaku Ketua Pelaksana kegiatan menjelaskan bahwa tujuan dasar dilakukannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini agar peserta dapat membuat alat tangkap ikan batak yang ramah lingkungan dan mengetahui tentang teknik pemijahan buatan ikan batak.
“Pada dasarnya kegiatan PKM ini bertujuan untuk melakukan pelatihan dan pendampingan tentang pembuatan alat tangkap ikan batak yang ramah lingkungan, kemudian pelatihan dan pendampingan tentang teknik pemijahan buatan ikan batak, serta bertujuan untuk melakukan pendampingan tentang penanganan dan perawatan larva ikan batak pasca penetasan telur”. Kata Anne kepada awak media, melalui pesan Whatsapp (WA).
Lanjut Anne, bahwa kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini mengangkat tema “Sosialisasi Pembuatan Alat Tangkap Ikan Batak Ramah Lingkungan Untuk Mendukung Persiapan Pemijahan Ikan Batak Secara Artificial Spawning”. “Dengan mengikuti kegiatan ini kami harapkan peserta dapat mengetahui dan menguasai keterampilan desain alat tangkap ikan batak yang ramah lingkungan, karena saat ini begitu sulit untuk mendapatkan induk ikan batak yang matang gonad dengan kualitas telur yang baik dan pasokan benih ikan batak masih mengandalkan hasil pemijahan di alam, sehingga begitu dibutuhkan suatu desain alat tangkap yang ramah lingkungan dan kita harapkan peserta dapat menambah pengetahuan dan keterampilan tentang penanganan serta perawatan larva hasil pemijahan buatan ikan demi mencegah ikan batak dari kepunahan”, jelas Anne.
Kegiatan Pemberdayaan Berbasis Masyarakat yang dilakukan ini diikuti oleh beberapa kelompok pembudidaya Ikan yang ada di Kabupaten Tapteng dan beberapa orang dosen STPK Matauli.
Anne menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini didanai langsung oleh Kemendikbud Ristek RI dan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mensupport kegiatan ini secara penuh. “Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat yang pendanaannya secara penuh disupport oleh Kemendikbud Ristek Republik Indonesia, kemudian kami juga tidak lupa menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini, seperti Kemendikbud Ristek RI, Ketua STPK Matauli, dosen STPK Matauli dan kelompok Pembudidaya Ikan yang hadir, mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik bagi kita semua untuk turut serta menjaga dan melestarikan Ikan Batak dari kepunahan”, tutup Anne. (ASWIN)