Bicara Pemekaran Wilayah, Sosok Alias Wello Sudah Teruji dan Terbukti

BINTAN, KLIKINFOKOTA.CO.ID – Upaya dan kerja keras serta komitmen Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Bintan, Alias Wello – Dalmasri untuk memekarkan sejumlah wilayah desa dan kecamatan dalam visi misinya, tak perlu diragukan lagi.

Keberhasilan Alias Wello memekarkan Kecamatan Senayang menjadi 4 kecamatan membuat sejumlah koleganya sesama bupati di beberapa daerah memberikan julukan “Raja Pemekaran”.

“Kami sudah punya modal pengalaman. Selama 4 tahun memimpin Lingga, kami berhasil melahirkan 3 kecamatan dan 11 desa baru,” papar sosok yang akrab disapa Awe ini pada Senin (2/11).

Pernyataan tersebut disampaikan ketika berdialog dengan sejumlah mahasiswa dan perwakilan masyarakat Kabupaten Bintan yang mempertanyakan komitmennya dalam melakukan pemekaran wilayah desa dan kecamatan.

“Anda boleh cari informasi, di mana ada daerah di Indonesia yang berhasil memekarkan 1 kecamatan menjadi 4 kecamatan. Itu pasti salah satunya ada di Lingga,” tegasnya.

Awe menambahkan, perjuangan memekarkan Kecamatan Senayang sebagai kecamatan induk dan melahirkan 3 kecamatan baru, yakni Temiang Pesisir, Bakung Serumpun dan Katang Bidare bukanlah persoalan yang mudah.

“Ini memang bukan pekerjaan mudah. Mulai dari pembahasan di internal sampai pengajuan ke DPRD. Usulan pemekaran 1 kecamatan menjadi 4 ini dianggap mustahil. Tapi, saya tetap jalan,” ujarnya.

“Bukan bermaksud menyombongkan diri, tapi ini sebuah fakta. Kalau mau bicara tentang pemekaran, belajarlah ke Kabupaten Lingga. Karena itu, dalam visi dan misi saya bersama Pak Dalmasri, pemekaran wilayah itu menjadi salah satu target,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Awe juga mengisahkan pengalamannya memperjuangkan pemekaran Kecamatan Senayang yang membuat dirinya harus bolak-balik ke Kementerian Dalam Negeri di Jakarta.

“Saya kalau berjuang tidak pernah setengah-setengah. Tak peduli harus mondar mandir Lingga – Jakarta sampai 3 kali seminggu. Terkadang, saya harus berlayar tengah malam dari Kabupaten Lingga ke Kota Batam untuk dapat mengejar jadwal pesawat pagi,” kisahnya.

Sebagaimana diketahui, selama 4 tahun Awe memimpin Kabupaten Lingga, sukses membentuk 11 desa baru yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Sosok petarung dan pejuang telah melekat dalam diri Awe, terlebih untuk kepentingan masyarakat luas. Hal ini bukan isapan jempol belaka, Awe telah membuktikan kerja kerasnya selama ini beserta hasil yang telah dicapainya demi memakmurkan masyakaratnya. (Moi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: