Omset Penjualan Menurun Akibat Covid-19, Ketua Pedagang di Pasar Ranai Minta Perhatian Pemerintah Natuna

NATUNA, KLIKINFOKOTA.CO.ID – Ketua Pedagang ikan pasar Ranai, Indra mengatakan “sejak Natuna berubah status dari zona hijau menjadi zona orange dan semakin meningkatnya Suspect Covid-19 di Kabupaten Natuna, omset penjualan ikan di pasar ikan Ranai menurun hingga 30 persen.”

Hal ini disampaikannya saat bertemu awak media ini pada Jumat (20/11). Indra juga menjelaskan, organisasi pedagang ikan pasar Ranai memang belum berbadan hukum dan masih di bawah naungan serta koordinasi pihak Perusahaan Daerah (Perusda) Kabupaten Natuna.

Ketua Pedagang ikan di Pasar Ranai, Indra

Di pasar ini kami melakukan kerja sama dgn Perusda dgn tarif sewa meja Rp.300.000 per meja dengan jmlah meja sebanyak 50 meja setiap bulannya.

Masih menurut Indra,  organisasi pedagang ikan belum pernah tersentuh terkait bantuan modal usaha dari pihak pemerintah, akan tetapi oleh instansi terkait selalu meminta data anggotanya namun sampai sekarang tidak pernah ada realisasinya.

“Kami sangat berharap kepada pemerintah, khususnnya Pemerintah Kabupaten Natuna agar sudi menyentuh pedagang ikan yang memiliki keterbatasan modal usaha ini” Ujarnya penuh harap.

Perlu diketahui, pasar ikan Ranai mulai buka setiap hari kecuali hari libur, dimulai dari jam 7 pagi dan tutup jam 5 sore.

Ditemui terpisah, Direktur Utama (Dirut) Perusda Kabupaten Natuna, Yanto kepada media ini mengatakan, “persoalan keamanan logistik di pasar ikan ini sedang kami bahas dan pihak Perusda akan menitipkan orang untuk berjaga di pasar kira-kira separuh malam sesuai kesepakatan kita dengan pedagang ikan nantinya,” jelasnya.

Dirut Perusda Natuna, Yanto

Dijelaskan lebih lanjut oleh Yanto, terkait harga ikan tentunya Perusda akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) karena satuan harga ada di Disperindag. Sedangkan untuk fasilitas pasar, kata Yanto akan fokus dulu pada hal-hal yang mendesak dulu mengingat akan ada migran atau pemindahan pedagang dari pasar lama ke pasar moderen hanya waktunya belum bisa dipastikan.

Dalam kesempatan yang sama, awak media ini juga melakukan dialog dengan salah seorang nelayan tangkap yang ada di Ranai, Suhardi.

Hal senada juga disampaikan oleh Suhardi, meminta perhatian dari pemerintah setempat. Ia mengeluhkan sulitnya mendapatkan hasil tangkap yang maksimal dikarenakan saat ini sudah memasuki musim pancaroba cuaca sehingga menyebabkan kendala untuk turun melaut.

Suhardi, Salah seorang nelayan tangkap di Ranai

Kepada pihak Pemerintah, Suhardi berharap agar nelayan di Ranai segera dibantu dengan armada kapal 15 sampai 25 Gt serta dilengkapi dengan GPS Fishpender.

“Insyaallah kami sanggup dan siap bersaing dengan nelayan dari luar Kabupaten Natuna.” katanya penuh keyakinan dan berharap. (Fin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: