Berada Di Alur Laut Kepulauan Indonesia 1, Disbudpar Natuna Akan Coba Kembangkan Wisata Minat Khusus
NATUNA, KLIKINFOKOTA.CO.ID – Ranai (23/3/21), menurut Kadisbudpar Kabupaten Natuna, RTH (Ruang Terbuka Hijau) Pantai Piwang Natuna akan menjadi fasilitas bagi para pecinta seni dan seniman Natuna untuk menunjang Pariwisata Kabupaten Natuna.
Selain itu masih banyak lagi potensi wisata kita yang belum ter-explore. Kedepan nanti, menurut Kadisbudpar, Natuna akan fokus wisata minat khusus.
“Yang mau kita jual itu seperti Diving, Snorkling, Fishing, dan kita memiliki SDM untuk guide tourist diving yang bersertifikasi. Nantinya kitapun akan menyiapkan lokasi spot fishing untuk wisatawan dan lokasinya berada di wilayah Kecamatan Pulau Tiga dan sekitarnya. Untuk kita ketahui bahwa daerah kita ini berada di ALKI 1 (Alur Laut Kepulauan Indonesia 1 -red). Yaitu mulai dari Selat Malaka dan ALKI 1A yaitu Selat Karimata yang menjadikan Natuna masuk dalam jalur perdagangan International dari Asia ke Pasifik sebesar 5.005,3 Triliun Dollar atau 2/3 perdagangan dunia melaui laut Natuna,” begitu kata Kadisbudpar Natuna.
“Sekalipun ALKI 1 itu laut bebas, dan RTRW tidak memasukkan itu. Tetapi kita mengantisipasinya dalam Poros Maritim Dunia. Jadi dalam RTRW kita itu di pola tataruangnya kita akan mempersiapkan Teluk Buton sebagai pelabuhan samudra dan industri migas. Kemudian dalam pola ruang kita juga menyiapkan wilayah Kelarik dan Batu Ubi sebagai Agropolitan yaitu Pertanian secara umum. Yaitu pertanian, Pertenakan, Perkebunan, dan sepanjang wilayah pantai untuk Pariwisata. Sedangkan dibagian selatan yaitu Sabang Mawang, Selat Lampa, Pulau Tiga dan sekitarnya Minapolitan sebab Natuna dari luas laut sebesar 99,25% itu adalah potensi perikanan,” demikian kata Kadisbudpar Natuna.
“Kita pernah mendampingi stafsus Menko Kemaritiman Dan Infestasi yang datang ke Natuna untuk mencari alternatif SKPT tingkat International jadi mereka sudah menghitung-hitung potensi perikanan tangkap Natuna itu sebesar 1,2 juta ton pertahun karena kita berada di zona WTP 711,” kata Kadisbudpar Natuna.
” Dan yang lebih menarik lagi adalah ikan Napoleon, sedangkan yang memiliki nilai ekonomis tinggi itu adalah lobster. Untuk pertumbuhan lobster yang cepat adalah lobster mutiara, Dalam satu tahun umurnya, Dapat mencapai berat satu kilogram perekor,” terang Kadisbudpar Natuna, dengan nada makin yakin dan semangat, Pemaparannya tertuju ke Potensi Kelautan Natuna.
Menurut Kadisbudpar, Bidang Agropolitan yaitu Pertanian secara umum itu adalah hilirnya. Sedangkan kita kedepan berharap ada sentra wilayah Agropolitan ini sebagai penghasil buah-buahan. Misalnya Ceruk itu dapat menghasilkan buah durian khas Natuna, yang maksudnya mungkin Natuna dikenal dengan buah-buahan, Kadisbudpar Natuna juga mengatakan bahwa kedepan akan mengemas agrowisata Natuna itu seperti Festival-Festival musim tangkap. Seperti menangkap gurita, festival mancing ikan tongkol musim utara. Dan setiap akhir pekan itu di depan GIC (Geological information Centre) akan diadakan Natuna Sports and Bazaar. Menurut Kadisbudpar pihaknya telahpun melakukan koordinasi lintas instansi terkait kegiatan yang dimaksud.
“Semoga saja Covid-19 ini cepat berakhir dan rencana program kita dapat kita kerjakan,” kata Hardinansyah Kadisbudpar Natuna.
Di ruang kerjanya Asisten II Tasrip, yang ditemui awak media ini mengatakan, “Natuna harus didukung dengan moda transportasi udara dan laut. Orang datang dan pulang ke Natuna ingin transportasi murah dan lancar.”
Dari pemaparan hasil wawancara dengan Narasumber, kita dapat gambaran bahwa betapa besarnya potensi wisata dan Kelautan Natuna yang belum tergali dan dimanfaatkan secara maksimal. Jika saja Pemerintah Pusat selaku pemegang kewenangan merespon dengan melihat potensi besar yang ada di Natuna itu. Dan semestinya Pemerintah Pusat dapat untuk mengalokasikan anggaran yang menyesuaikan dengan kebutuhan publik Di Natuna.
Potensi daerah yang didukung SDM yang ada serta Natuna dengan segala issue. Dari konflik perbatasan, ikan yang dicuri oleh KIA, Nine Dash Line sampai dengan kandungan migas blok D-Alpha yang memiliki cadangan migas ratusan tahun kedepan, kata kesimpulannya oleh Jurnalis media ini, Natuna di ujung utara tertutup pasir pelangi (warna-warna). (Fin)