Ketua Komisi I DPRD Natuna Lakukan Sidak Ke Lokasi Karantina Terpadu

NATUNA, KLIKINFOKOTA.CO.ID – Pengelola asrama haji Natuna membatasi jam operasional asrama haji sebagai lokasi karantina terpadu, dengan alasan kurangnya tenaga pegawai sehingga hanya bisa melaksanakan pelayanan pada pagi hari sampai sore hari saja.

Hal ini membuat Ketua Komisi I DPRD Natuna Wan Arismunandar marah, ketika dirinya melakukan inspeksi mendadak ke lokasi tersebut.

“jika malam-malam ada yang terkonfirmasi positive Covid-19, apakah harus nunggu jam 8 pagi baru bisa masuk ke sini?” ujarnya saat melakukan sidak di Asrama Haji Natuna, Minggu (18/4/2021).

Menurut Aris, keberadaan Asrama Haji Natuna sebagai lokasi karantina terpadu bagi pasien terkonfirmasi Covid-19 harus siap siaga 24 jam siang atau malam, mulai dari fasilitas sampai pegawai.

“Jika tenaga pagawai di asrama ini kurang, laporkan kepada Kabag jangan diamkan saja. Jangan main-main dengan urusan ini,” ujar Ketua Komisi I DPRD Natuna yang berasal dari dapil pemilihan Natuna I politisi Nasdem. Dengan suara meninggi, dirinya berbicara dengan salah satu pegawai yang bertugas di sana.

Menurut seorang pegawai asrama haji, dibatasinya jam operasional mengingat jumlah pegawai yang kurang, apalagi sekarang asrama haji dijadikan lokasi karantina terpadu. “Banyak yang menolak pak,” jawab singkat salah satu petugas asrama haji.

Menanggapi hal ini, Wan Aris minta Kabag Kesra yang juga hadir dalam sidak tersebut melakukan evaluasi terhadap pegawai yang menolak bertugas, padahal sudah mendapatkan Surat Keputusan penempatan.

Menurut Aris, yang menolak bertugas artinya melawan SK Bupati, berarti tidak bertanggungjawab, “Besok saya akan ke sini lagi, saya minta pegawai yang menolak tersebut hadir, saya mau tahu alasannya apa,” ujar Wan Aris.

“Saya minta kepada semua pihak, untuk tidak menganggap remeh kondisi saat ini. Jika tidak ingin suspect terkonfirmasi Covid-19 di Natuna terus bertambah,” pintanya. (fin)

%d blogger menyukai ini: