
EKONOMI BISNIS, KLIKINFOKOTA.CO.ID – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah di awal pekan ini. Pada pembukaan perdagangan Senin, rupiah turun sebesar 10 poin atau 0,06% ke level Rp15.855 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.845 per dolar AS. Pelemahan ini dipengaruhi oleh sentimen positif dari laporan pekerjaan Amerika Serikat yang lebih baik dari ekspektasi, yang memperkuat posisi dolar AS di pasar global.
Kondisi ini mempertegas tantangan bagi ekonomi domestik Indonesia, terutama pada sektor yang bergantung pada impor bahan baku. Ekonom mencatat bahwa penguatan dolar AS mempersulit stabilisasi nilai tukar rupiah, meskipun Bank Indonesia telah mengambil langkah-langkah intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga stabilitas makroekonomi.
Faktor eksternal seperti kenaikan suku bunga Federal Reserve yang berlanjut turut menekan performa mata uang negara berkembang, termasuk rupiah. Selain itu, ketidakpastian ekonomi global membuat investor lebih memilih aset-aset aman seperti dolar AS, sehingga menurunkan minat terhadap mata uang emerging market.
Meski demikian, pemerintah dan Bank Indonesia optimis mampu menjaga kestabilan fundamental ekonomi melalui kebijakan moneter dan fiskal yang terukur. Penguatan cadangan devisa dan surplus neraca perdagangan juga diharapkan dapat menjadi penyangga menghadapi tekanan eksternal yang lebih besar ke depan. (Ds)