
Gubernur menyerahkan cemderamata kepada Nenny Afrantiny yang melaniutkan tugas ke RRI Mataram. Foto: Diskominfo Kepri
KLIKINFOKOTA.CO.ID – Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menghadiri acara pisah sambut Kepala LPP RRI Tanjungpinang dari Nenny Afrantiny kepada Sulistyanto Istifarullah pada Jumat (4/7/2025). Acara ini digelar di Kantor RRI Tanjungpinang dan dihadiri berbagai pejabat daerah serta unsur Forkopimda Kepri.
Dalam sambutannya, Gubernur Ansar menegaskan peran strategis Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai lembaga penyiaran publik yang berperan penting dalam menyebarluaskan informasi ke seluruh penjuru wilayah, terutama daerah kepulauan seperti Provinsi Kepri.
“RRI adalah kekuatan bangsa yang tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan. Dari dulu hingga sekarang, RRI tetap mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, dan menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat,” ujar Ansar.
Ia menekankan bahwa keberhasilan kepala daerah di wilayah kepulauan sangat ditentukan oleh sinergi dengan media seperti RRI. Menurutnya, penyampaian informasi publik yang menjangkau hingga pelosok menjadi kunci keberhasilan pembangunan yang merata.
Gubernur Ansar juga mengenang momen saat dirinya menjadi kepala daerah pertama di Kepri yang menerima Anugerah PIN Emas dari RRI Pusat pada tahun 2010. Ia berharap kemitraan antara pemerintah daerah dan RRI terus diperkuat demi pelayanan informasi yang inklusif dan adaptif.
Sementara itu, Nenny Afrantiny yang akan melanjutkan tugasnya ke RRI Mataram, menyampaikan terima kasih atas dukungan selama bertugas di Tanjungpinang. Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa kepemimpinan baru akan membawa semangat baru bagi RRI Tanjungpinang.
Penggantinya, Sulistyanto Istifarullah, mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dan berharap dapat terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
“Mari kita berkarya untuk negeri dan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Acara pisah sambut ini ditutup dengan pemberian cenderamata, ucapan perpisahan, dan doa bersama, sebagai simbol regenerasi kepemimpinan dan semangat pelayanan publik melalui media penyiaran.




