Kepri Siap Sambut Sekolah Tatap Muka
KEPRI, KLIKINFOKOTA.CO.ID – Wakil Gubernur Hj. Marlin Agustina menyatakan Provinsi Kepri siap menyambut aktivitas sekolah tatap muka secara terbatas. Rencananya mulai Juli nanti pemerintah merencanakan sekolah tatap muka dimulai dengan berbagai ketentuan yang ada.
“Ini mengembalikan aktivitas anak-anak sesuai koridornya yakni mendapatkan pendidikan dan mencegah kegiatan negatif. Tentu kita sesuaikan dengan kondisi dan ketentuan yang ada,” kata Marlin saat Video Conference Pengumuman SKB 4 Menteri di Graha Kepri, Kota Batam, Selasa (30/3).
Untuk menyukseskan aktivitas ini, Wagub Marlin langsung minta prioritas vaksin untuk tenaga pendidik. Termasuk anak-anak yang sudah mencapai usia vaksin, yaitu mereka yang berumur mulai 16 tahun.
Tentu prosesnya nanti, kata Marlin harus tetap dengan patuh pada protokol kesehatan. Agar aman dan tidak muncul klaster baru akibat sekolah tatap muka dibuka.
Marlin menyebutkan bahwa dia mendapat keluhan dari emak-emak terkait tingkat kebosanan anak-anak yang ikut sekolah daring. Karena itu dengan akan dilaksanakan sekolah tatap muka, Marlin sangat menyambut baik.
Pada vicon yang membahas Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 itu, Wagub Marlin didampingi Kadis Pendidikan Muhammad Dali. Vicon itu menghadirkan langsung empat menteri. Yaitu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Mendikbud Nadiem menyampaikan bahwa saat ini sudah boleh dilakukan tatap muka terbatas seperti tiga kali pertemuan dalam satu minggu. Tentu dengan membatasi jumlah siswa didalam ruangan kelas dan jam belajar yang dibatasi juga, karena sebagai persiapan dan acuan.
“Target Juli 2021 seluruh sekolah harus sudah tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat dibantu tenaga pendidik itu sendiri,” kata Nadeim.
Sementara Menkes Budi menyampaikan bahwa vaksinasi untuk tenaga pendidik sudah dimulai dari Maret 2021 dan akan terus berkoodinasi dengan pihak terkait. Memang menurut Budi, vaksin untuk anak belum ada, baru dimulai dari usia 16 tahun karena berdasarkan ahli apabila anak terkena Covid-19 akan sembuh dengan sendiri yang memiliki imun kuat. (Hms)