Marzuki Tegaskan Lemahnya Pengawasan Distribusi Solar Bersubsidi Untuk Nelayan Natuna

NATUNA, KLIKINFOKOTA.CO.ID – Keluhan nelayan terkait sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) untuk melaut jadi sorotan DPRD Natuna. Hal ini menyebabkan distribusi solar bersubsidi yang seharusnya untuk nelayan menjadi dipertanyakan.

Khususnya nelayan Natuna yang melaut hingga perbatasan negara atau Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE).

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Natuna, Marzuki mengatakan, kelangkaan terjadi sebab pengawasan pendistribusian solar bersubsidi bagi masyarakat sangat kurang dan satu di antara penyebab kelangkaan ini karena solar bersubsidi ini juga dinikmati kalangan umum.

Ia menjelaskan bahwa sistem pengawasan pendistribusian solar bersubsidi berada di Pertamina. Sehingga dikhawatirkan Pertamina tidak menjalankan fungsi pengawasan distribusi solar bersubsidi secara tepat.

“Pengawasan ada di Pertamina. Ada kelemahan dalam pengawasan karena ada oknum yang bermain dengan SPBU untuk mendapatkan solar bersubsidi. Ada juga nelayan yang nakal,” ujar Marzuki, Rabu (15/6/2022).

Ia memaparkan, Kabupaten Natuna mendapat kuota BBM solar sebanyak 7.275 Kiloliter di tahun 2021.

Namun, kuota BBM solar saat itu terjadi kelebihan yang mencapai 8.380 Kiloliter. Sementara tahun 2022, kuota BBM solar di Natuna sebesar 7.751 Kiloliter.

Di sisi lain, pemberian BBM solar bersubsidi kepada nelayan dihitung berdasarkan unit kapal.

Namun perhitungan kuota tersebut dianggap kurang tepat.

Hal itu disebabkan para nelayan di Natuna melaut di perbatasan negara atau Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) hingga berhari-hari. Terutama nelayan yang menggunakan kapal lima Gross Ton (GT).

“Kalau dihitung, memang tak cukup karena nelayan Natuna yang kapal lima GT bisa berhari-hari melaut dengan jarak yang jauh. Bahkan sampai di perbatasan,” katanya.

Ia menilai, lemahnya sistem pengawasan terhadap BBM solar bersubsidi menimbulkan keributan di kalangan nelayan Natuna.

Karenanya, DPRD Kabupaten Natuna akan meminta BPH Migas untuk mengkaji ulang pemberian kuota BBM solar bersubsidi kepada nelayan. Selain itu, pihaknya akan memanggil 13 penyalur BBM di wilayah Kabupaten Natuna. (*)

%d blogger menyukai ini: