
KLIKINFOKOTA.CO.ID – Kalau kamu pernah dengar tentang konklaf, pasti tahu kalau proses pemilihan Paus selalu dilakukan secara rahasia. Tapi kenapa harus sampai sedemikian tertutup? Apa sih yang sebenarnya dijaga?
Jawabannya: demi menjaga kemurnian pilihan.
Pemilihan Paus bukan cuma soal memilih pemimpin spiritual, tapi juga soal kepercayaan umat Katolik di seluruh dunia. Dengan dibuat tertutup, para kardinal bisa benar-benar fokus tanpa tekanan dari luar—baik dari media, politik, bahkan pemerintah negara lain.
Sejak zaman dahulu, pemilihan ini memang penuh intrik. Dulu, pengaruh raja dan bangsawan bisa masuk ke dalam proses pemilihan. Ada lobi, tekanan politik, bahkan ancaman. Maka sejak tahun 1274, Gereja menetapkan aturan baru: kardinal harus dikunci di tempat khusus, tanpa kontak dunia luar.
Tradisi ini diperketat lagi di era modern. Sekarang, kardinal bahkan dilarang membawa HP, laptop, atau alat komunikasi apapun. Semua ditinggal di luar. Bahkan staf yang membantu logistik di dalam Kapel Sistina pun harus menandatangani sumpah kerahasiaan.
Dan meskipun suasananya penuh khidmat, bukan berarti tidak tegang. Para kardinal saling mengenal, tapi tetap saja memilih satu nama dari puluhan adalah keputusan besar. Butuh diskusi panjang, doa, dan banyak pertimbangan.
Intinya, rahasia dalam konklaf bukan untuk menutupi sesuatu dari dunia—tapi justru untuk menjaga agar keputusan yang diambil benar-benar jujur dan murni dari hati nurani.




